Misteri Hieroglyph
Kita biasa menulis itu dengan huruf, tapi beda dengan zaman mesir kuno dulu. Mereka menulis dengan Hieroglyph atau bisa disebut dengan gambar gan. liaaat nih foto, arti gambar dan penjelasannya gan.
ceekidooott . . . . . .
Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebut Hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk maupun daun papirus. Huruf Hieroglyph terdiri dari gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan dan
benda-benda. Setiap lambang memiliki makna. Tulisan Hieroglyph
berkembang menjadi lebih sederhana kemudian dikenal dengan tulisan
hieratik dan demotis. Tulisan hieratik atau tulisan suci dipergunakan
oleh para pendeta. Demotis adalah tulisan rakyat yang dipergunakan untuk
urusan keduniawian misalnya jual beli. Huruf-huruf Mesir itu semula
menimbulkan teka-teki karena tidak diketahui maknanya. Secara kebetulan
pada waktu Napoleon menyerbu Mesir pada tahun 1799 salah satu anggota
pasukannya menemukan sebuah batu besar berwarna hitam di daerah Rosetta.
Batu itu kemudian dikenal dengan batu Rosetta memuat inskripsi dalam
tiga bahasa. Pada tahun 1822 J.F. Champollion telah menemukan arti dari
isi tulisan batu Rosetta dengan membandingkan tiga bentuk tulisan yang
digunakan yaitu Hieroglyph, Demotik dan Yunani.
Dengan terbacanya isi batu Rosetta terbukalah tabir mengenai pengetahuan
Mesir kuno (Egyptologi) yang Anda kenal sampai sekarang.
Selain di batu, tulisan Hieroglyph juga ditemukan di kertas yang terbuat
dari batang Papirus.
Dokumen Papirus sudah digunakan sejak dinasti yang pertama. Cara membuat
kertas dari gelagah papirus adalah dengan memotongnya. Kemudian
kulitnya dikupas dan intinya diiris/disayat tipis-tipis.
Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus
(peredaran) bulan selama 291/2 hari. Karena dianggap kurang tetap
kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang
anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka menghitung satu tahun
adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari dan lamanya setahun adalah 365 hari
yaitu 12 x 30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun
kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan
sekarang yang disebut Tahun Syamsiah (sistem Solar).
Penghitungan kalender Mesir dengan sistem Solar kemudian diadopsi
(diambil alih) oleh bangsa Romawi menjadi kalender Romawi dengan sistem
Gregorian. Sedangkan bangsa Arab kuno mengambil alih penghitungan sistem
lunar (peredaran bulan) menjadi tarik Hijriah.
ceekidooott . . . . . .
Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebut Hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk maupun daun papirus. Huruf Hieroglyph terdiri dari gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan dan
benda-benda. Setiap lambang memiliki makna. Tulisan Hieroglyph
berkembang menjadi lebih sederhana kemudian dikenal dengan tulisan
hieratik dan demotis. Tulisan hieratik atau tulisan suci dipergunakan
oleh para pendeta. Demotis adalah tulisan rakyat yang dipergunakan untuk
urusan keduniawian misalnya jual beli. Huruf-huruf Mesir itu semula
menimbulkan teka-teki karena tidak diketahui maknanya. Secara kebetulan
pada waktu Napoleon menyerbu Mesir pada tahun 1799 salah satu anggota
pasukannya menemukan sebuah batu besar berwarna hitam di daerah Rosetta.
Batu itu kemudian dikenal dengan batu Rosetta memuat inskripsi dalam
tiga bahasa. Pada tahun 1822 J.F. Champollion telah menemukan arti dari
isi tulisan batu Rosetta dengan membandingkan tiga bentuk tulisan yang
digunakan yaitu Hieroglyph, Demotik dan Yunani.
Dengan terbacanya isi batu Rosetta terbukalah tabir mengenai pengetahuan
Mesir kuno (Egyptologi) yang Anda kenal sampai sekarang.
Selain di batu, tulisan Hieroglyph juga ditemukan di kertas yang terbuat
dari batang Papirus.
Dokumen Papirus sudah digunakan sejak dinasti yang pertama. Cara membuat
kertas dari gelagah papirus adalah dengan memotongnya. Kemudian
kulitnya dikupas dan intinya diiris/disayat tipis-tipis.
Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus
(peredaran) bulan selama 291/2 hari. Karena dianggap kurang tetap
kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang
anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka menghitung satu tahun
adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari dan lamanya setahun adalah 365 hari
yaitu 12 x 30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun
kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan
sekarang yang disebut Tahun Syamsiah (sistem Solar).
Penghitungan kalender Mesir dengan sistem Solar kemudian diadopsi
(diambil alih) oleh bangsa Romawi menjadi kalender Romawi dengan sistem
Gregorian. Sedangkan bangsa Arab kuno mengambil alih penghitungan sistem
lunar (peredaran bulan) menjadi tarik Hijriah.
Label: info, misteri, pengetahuan, sejarah
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda